Graphic Design menggunakan Bahasa Visual
Graphic Design adalah ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, foto, ilustrasi dan lain sebagainya. Graphic Design adalah solusi komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi visual.
Sebagaimana layaknya informasi yang disampaikan menggunakan bahasa lisan (suara) yang dapat disampaikan secara tegas, ceria, keras, lembut, penuh gurauan, formal, dan sebagainya dengan menggunakan gaya bahasa dan volume suara yang sesuai, Graphic Design juga dapat melakukan hal serupa. Kita dapat merasakan sendiri setelah membaca sebuah berita (tulisan), melihat foto atau ilustrasi, melihat permainan warna dan bentuk dari sebuah karya design yang berbentuk publikasi cetak, nuansa yang ditimbulkannya. Apakah informasi itu tegas, formal, bergurau, lembut, anggun, elegan dan sebagainya.
Kenapa kita dapat merasakan hal itu? Kenapa obyek publikasi itu bisa menimbulkan kesan dan pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan hingga dimengerti oleh kita sebagai pembaca? Jawabannya adalah karena adanya unsur-unsur design dan prinsip-prinsip design yang ada dalam sebuah karya design tersebut, baik disadari maupun tidak disadari oleh pembuatnya.
Apa-apa saja yang dimaksud dengan Prinsip-prinsip design itu?
1. Balance (Keseimbangan)
Setiap obyek yang kita temui di muka bumi ini mempunyai unsur keseimbangan. Keseimbangan tentunya tidak hanya dapat diukur dengan timbangan (seperti yang tergambar dalam benak kita kalau mendengar kata keseimbangan). Keseimbangan bisa saja terukur secara adil dan tepat sesuai bobot dan massanya (Keseimbangan Simetris), tetapi ada juga keseimbangan yang tidak dapat diukur dengan nilai dan bobot (Keseimbangan Asimetris).
Coba kita amati kelopak bunga, di situ ada titik keseimbangan (keseimbangan terpusat/radial). Atau rumah siput yang berbentuk kerucut bergelombang juga mempunyai bentuk keseimbangan. Tetapi mengukur keseimbangan tidak mudah. Khususnya keseimbangan Asimetris, karena kita harus mengasah keselarasan pandangan bukan hanya pada bentuk dan bobotnya tetapi juga pada berat-ringannya dalam pandangan visual kita.
2. Contrast (Kontras)
Kontras adalah hal yang penting dalam prinsip-prinsip design. Kontras menciptakan keindahan pada setiap obyek publikasi. Seperti halnya suara dapat ditekankan dengan menggunakan volume yang keras atau rendah atau kecepatan dalam penyampaiannya, kontras juga menciptakan efek yang sama di media cetak. Kontras dapat diwujudkan dalam segi bentuk, ukuran, garis, warna, ruang dan tata letak.
3. Harmony (Keselarasan)
Harmoni mungkin agak bertolak belakang dengan kontras, yaitu menyatukan semua unsur dalam publikasi secara visual sehingga menjadi satu kesatuan. Kesatuan itu bisa dalam bentuk, warna, bobot, ruang dan tata letak.
4. Proximity (Kesatuan Bentuk)
Dalam sebuah karya design harus ada sebuah kesatuan bentuk akhir yang dapat dijadikan identitas dari sebuah karya design itu, apakah akan dinamakan koran, brosur, leaflet, billboard, majalah, kartu nama dan sebagainya.
5. Repetition (Pengulangan)
Kita tentunya tidak akan mengenali misalnya sebuah koran hari ini menggunakan huruf untuk logonya berbeda dengan yang kemarin, atau meletakkan headlinenya di tengah - sementara biasanya di depan. Jadi ada ikatan konsistensi yang harus dipegang dalam sebuah karya design, sehingga mudah untuk dikenali oleh publik.
Di dalam bisnis, misalnya perusahaan juga akan susah dikenali apabila logonya setiap hari diganti seenak hati.
Disinilah repetition itu kita temui.
6. Emphasis (Penekanan)
Dalam sebuah karya design, harus ada penekanan pada suatu bentuk atau obyek design. Perlu adanya penekanan supaya publik/khalayak tahu mana yang harus dibaca terlebih dahulu atau yang harus diingat dalam keseluruhan obyek design tersebut. Dengan adanya penekanan kita juga dapat mengenali ciri khas atau identitas design tersebut. Perlu diingat bahwa dalam sebuah karya design memang perlu adanya penekanan (hal yang menonjol) sehingga menarik perhatian, tetapi kalau kita ingin memberi penekanan pada semua unsur yang ada pada obyek publikasi tersebut maka jadinya tidak ada yang menonjol.
Selain prinsip-prinsip design di atas, Anda juga harus mengenali sifat dan komposisi elemen-elemen design serta pengaruhnya terhadap design publikasi. Elemen-elemen design itu terdiri dari garis, warna, ruang, tata letak dan bentuk yang akan kita bahas pada sesi mendatang.
Sunardi
Graphic Design Instructor
No comments:
Post a Comment